Bantuan makanan tidak sampai penduduk Syria terpaksa makan daging singa

Selasa, 24 Desember 2013 0 komentar

28 Nov 2013

 Saking kelaparan, warga Suriah terpaksa makan daging singa
Warga Ghouta di Syria makan daging singa. ©Middle East Monitor

Merdeka.com - Sejumlah pegiat mempublikasikan sebuah foto memperlihatkan beberapa warga di Ghouta Timur, Syria, sedang memotong daging singa buat makanan.

Kondisi perang dan
konflik terus berlanjutan dan menyebabkan bantuan makanan menjadi sukar untuk sampai membuat warga terpaksa bertahan hidup dengan memakan hewan, seperti dilansir middleeastmonitor.com, Rabu (27/11).

Pasukan rezim Basyar al-Assad sudah empat bulan mengepung wilayah Ghouta. Pasokan penghantar makanan dan ubat-ubatan tidak dapat masuk ke kota itu.

Warga di Ghouta sebelumnya terpaksa   makan daging kucing dan anjing untuk bertahan hidup dari kelaparan.

Sebelumnya, pada bulan lalu ulama Syria mengeluarkan fatwa setiap warga boleh makan daging anjing.

Selain anjing, kucing, dan keledai juga boleh dimakan. Ini lantaran tidak ada pilihan sebab terlalu  lapar.

Dalam sebuah rakaman tersebar di pelbagai jejaring sosial, para ulama juga menyerukan dunia agar membantu rakyat Syria terutama di bahagian selatan sebab konflik terus berlanjut. "Bagaimana dunia boleh tidur nyenyak dan kenyang sementara rakyat kami kelaparan?" kata salah seorang ulama seperti disiarkan stesyen  televisyen Al Arabiya.

Fatwa ini bukan pertama kali dikeluarkan oleh ulama. Saat perang sengit antara pasukan Assad dengan pemberontak di Kota Homs dan Aleppo, fatwa serupa juga muncul.

Badan bantuan antarabangsa mengatakan sebenarnya sudah menyediakan pasukan bantuan bahan makanan dan bantuan lain demi daerah dilanda pertempuran, namun pasukan itu sukar masuk ke daerah konflik dan menjangkau masyarakat awam.

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 trilogi topik